Senin, 09 Desember 2013

PERGURUAAN PADJADJARAN CIMANDE

PADJADJARAN CIMANDE:PADJADJARAN : Nama
Kerajaan Prabu Siliwangi di Kota Bogor yang
ditaklukkan oleh Kerajaan Islam Banten pada
tahun 1579CIMANDE : Nama daerah 20 Km
dari Kota Bogor, Tari Kolot Cimande, terletak
di Desa Lembah Duhur, Kecamatan Caringin
Kabupaten BogorCIMANDE : Nama kali yang
selalu dipergunakan untuk mandi dan wudhu
oleh para santri-santri diwaktu siang dan
malam sehingga disebut CIMANDE asal kata
dari : CAI IMAN ANU HADE. Di sanalah daerah
pesantren banyak para kiayi dan ulama-ulama
mengajarkan Ilmu Beladiri Pencak SIlat kepada
santri-santrinya.KELUARGA BESAR
PADJADJARAN CIMANDE berdiri tanggal 23
Februari 1962 di Bogor, sehingga Bogor
merupakan Pusat dari Keluarga Besar
Padjadjran Cimande.PENCAK SILAT : Asal kata
dari PANCA : Lima Indra dan SILAT :
Silaturahmi.Istilah populernya mengambil lima
indra sebagai alat untuk membela diri dan
mengambil hikmahnya menjadi panca kaki,
silaturahmi yaitu suatu pekerjaan yang
suci.LIMA INDRA : Mata - Mulut - Telinga -
Hidung - Lidah - serta tangan dan kai anggota
tubuh yang dibutuhkan dan digunakan dalam
ilmu Pencak Silat Cimande.PENCAK SILAT
ALIRAN/TRADISIONAL : Dianggap penting dan
tangguh oleh para inohong dan pendekar,
apabila dapat melatih dan memelihara kelima
indra tersebut di atas. Pencak Silat Cimande di
samping memberikan pelajaran lebih yakin
kepada kekuatan Tuhan serta percaya pada
diri sendiri.PENCAK SILAT CIMANDE :
Diciptakan oleh para Alim Ulama yang
memiliki Ilmu Lahir Bathin, lahir dari hasil
Istiqoproh dan Istiqomah.Diciptakan pada
tahun 1835 oleh :1. Embah Khair2. Ayah
Ursi3. Eyang Atje4. Ayah Otjod (Embah Haji
Abdullah Somad) meninggal setelah menjadi
Haji, makamnya terletak di Tarikolot Cimande
Kabupaten Bogor.PERKEMBANGAN :
Dekembangkan kepelosok tanah Jawa oleh
Embah Khair pada tahun 1835 dan makamnya
terletak di TAnah Sareal Bogor, murid utama
mbah khair ialah Embah Dato, istilah dato
ialah ajudan terkemuka Embah Khair, yang
makamnya di Bantar Jati Kaum.ALIRAN
CIMANDE : Disamping memberikan pelajaran-
pelajaran beladiri juga memberikan pelajaran
ilmu tubuh manusia (Panca Indera), atau
Anatomi, juga memberikan pelajaran ilmu
obat-obatan tradisional sampai turun
menurun ke anak cucu, cicit dan anak
didiknya.KESIMPULAN ATAU KETERANGAN
PENCAK SILAT CIMANDE : Greakan tubuh atau
gerakan lima Indera sebagai alat untuk
mempertahankan diri atau membela diri
dengan menggunakan jurus lima indera/
jasmani ilmu raga yang bertujuan untuk
mecari keselamatan dunia dan akhirat, dan
menjunjung tinggi rasa persatuan dan
kesatuan yang sesuai dengan motto Cimande
BUDI - BHAKTI - SAKTI, dan arti Pencak Silat
itu sendiri yaitu : PENCAK : PANCA KAKI, dan
SILAT : SILATURAHMICARA MEMPELAJARI ILMU
BELADIRI CIMANDE :1. Dengan kemauan yang
keras tanpa paksaan2. Dengan kesadaran
tinggi tanpa disuruh3. Dengan ketekunan,
kesabaran dan sanggup ditabliq (disumpah)
menurut agama yang dianut4. Dikecer yang
terkenal dengan PEUREH CIMANDE5. Dilatih
Kekebalan6. Bersedia membeli ilmu-ilmu yang
telah diajarkan dengan cara berpuasa.SETELAH
MEMPELAJARAI ILMU BELADIRI CIMANDE :1.
Untuk disimpan, dipelihara dan diamalkan/
diajarkan.2. Bertujuan membela Agama,
Bangsa, dan Negara.3. Dilarang untuk berbuat
jahat, sombong, congkak dan jadi tukang
pukul4. Menyelamatkan diri di Dunia dan
Akherat5. Memelihara rasa Kesetiakawanan
dan Toleransi Kesatuan dan Persatuan sesuai
dengan sumpah Perguruan yang telah
diajarkan.TUJUAN UTAMA : Mencari
keselamatan dunia akhirat, safaat dan
barokah, kebahagioaan lahir dan
batin.TUJUAN II : Bersilaturahmi
mengembangkan ajaran agama.TUJUAN III :
Mendidik para pemuda-pemudi menjadi kuat,
sehat jasmani dan rohani.TUJUAN IV :
Menerapkan ajaran perguruan intisari dari
Guru Ratu Waga (Wong) Tuo Karo. Digugu
Ditiru Sing Tuladan (Bi'at).TUJUAN V :
Menanamkan tata tertib, disiplin, kekeluargaan
sebelum latihan berbaris memberikan
penghormatan baik kepada guru, pelatih,
pengurus dan para tamu,pembacaan Sumpah
Perguruan dilanjutkan dengan berdo'a
bersama saling asah, saling asuh dan saling
asih (gotong royong)TUJUAN VI : Menerapkan
jurus-jurus, tidak lepas dari kaidah ajaran
CIMANDE yang mempunyai arti tersendiri
sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan
sejarah para nenek moyang penyebar
agamaTUJUAN VII : Menerapkan percaya pada
diri sendiri, berani karena benar takut karena
salah, tidak pengecur, tidak sombong dan
lain-lain yang akan membawa kehancuran
lahir batin, Dunia dan Akhirat.TUJUAN VIII :
Menanamkan Kepercayaan : Para Guru,
Masyarakat, Agama dan Pemerintah, Anggota
dan Orang Tua, Perwujudan dari Budi - Bakti -
Sakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar